INFORMASI TERKINI

Berita Nogosari

Informasi terbaru seputar kegiatan dan pengumuman di Nogosari

INFORMASI TERKINI

Pilih kategori untuk memfilter berita dan informasi sesuai topik yang Anda minati

Desa Nogosari Salurkan BLT Dana Desa Periode Juli–September 2025 kepada 20 KPM
Sep
20
2025 Sabtu
Umum

Desa Nogosari Salurkan BLT Dana Desa Periode Juli–September 2025 kepada 20 KPM

Nogosari, 19 September 2025 – Pemerintah Desa Nogosari kembali menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa untuk periode Juli hingga September 2025. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 19 September 2025, bertempat di Pendopo Balai Desa Nogosari dengan suasana tertib dan penuh keakraban.BLT Dana Desa merupakan program pemerintah yang ditujukan bagi keluarga miskin dan rentan miskin. Program ini hadir untuk membantu meringankan beban masyarakat desa dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama kebutuhan pangan, kesehatan, dan pendidikan anak. Setiap keluarga penerima manfaat (KPM) menerima BLT sebesar Rp300.000 per bulan. Pada penyaluran periode kali ini, masing-masing KPM menerima bantuan untuk tiga bulan sekaligus, yakni Juli, Agustus, dan September 2025.Pemerintah Desa Nogosari menyalurkan bantuan ini kepada 20 KPM yang telah ditetapkan melalui musyawarah desa sebelumnya. Penetapan ini dilakukan agar bantuan benar-benar tepat sasaran dan menyentuh keluarga yang paling membutuhkan. Proses pengambilan bantuan dilakukan secara langsung dan tunai di Pendopo Balai Desa Nogosari. Sebagai syarat pengambilan, setiap penerima diwajibkan membawa KTP dan undangan resmi dari pemerintah desa. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga ketertiban dan menghindari terjadinya kesalahan dalam penyaluran.Acara penyaluran BLT diawali dengan sambutan dari Kepala Desa Nogosari. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa bantuan ini merupakan hak warga penerima manfaat yang harus digunakan sebaik-baiknya untuk kebutuhan pokok keluarga. Pembagian BLT kali ini dilakukan langsung oleh Kepala Desa Nogosari dengan didampingi oleh seluruh perangkat desa. Kehadiran perangkat desa di lokasi penyaluran menjadi bukti keterbukaan dan tanggung jawab dalam menjalankan amanah pemerintah.Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) juga turut hadir untuk menyaksikan jalannya pembagian bantuan. Peran BPD sebagai lembaga pengawas desa sangat penting untuk memastikan proses pembagian berjalan transparan dan akuntabel.BLT 7-9.2.jpg 291.88 KBSuasana penyaluran berjalan dengan lancar. Warga penerima manfaat datang sesuai jadwal yang telah ditentukan, sehingga tidak terjadi kerumunan. Proses verifikasi dilakukan oleh panitia sebelum bantuan diserahkan, guna memastikan penerima sesuai dengan daftar yang sudah ditetapkan.Para penerima manfaat terlihat lega dan bersyukur setelah menerima bantuan. Bagi mereka, BLT ini sangat membantu dalam mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, terutama di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya stabil. Selain menyerahkan bantuan, perangkat desa juga memberikan edukasi singkat kepada warga tentang pentingnya pengelolaan dana dengan bijak. Warga diimbau agar bantuan diprioritaskan untuk kebutuhan pokok, seperti makanan bergizi, biaya sekolah anak, dan kebutuhan kesehatan.Kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi antara pemerintah desa dengan masyarakat. Kepala desa beserta perangkatnya berkesempatan berdialog langsung dengan warga, mendengarkan keluhan, serta menyerap aspirasi mereka.Dengan adanya BLT Dana Desa, diharapkan masyarakat miskin dan rentan miskin di Desa Nogosari dapat sedikit terbantu beban ekonominya. Bantuan ini sekaligus menjadi pengingat bahwa pemerintah hadir untuk mendukung kesejahteraan masyarakat di tingkat paling bawah. Penyaluran BLT Dana Desa periode Juli–September 2025 di Desa Nogosari berjalan tertib, aman, dan sukses. Seluruh 20 KPM yang berhak menerima telah mendapatkan haknya secara penuh sesuai ketentuan.Pemerintah Desa Nogosari berkomitmen untuk terus melaksanakan program-program bantuan dan pemberdayaan masyarakat secara transparan, tepat sasaran, dan berkeadilan. Dengan sinergi semua pihak, Desa Nogosari optimis dapat mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera dan mandiri. 

Musrenbangdes Desa Nogosari 2025, Warga Rumuskan Prioritas Pembangunan Tahun 2026
Sep
19
2025 Jumat
Umum

Musrenbangdes Desa Nogosari 2025, Warga Rumuskan Prioritas Pembangunan Tahun 2026

Nogosari, 16 September 2025 – Pemerintah Desa Nogosari menggelar kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) pada hari Selasa, 16 September 2025. Acara ini dilaksanakan di Pendopo Balai Desa Nogosari mulai pukul 13.00 hingga 16.30 WIB, dihadiri oleh perangkat desa, BPD, tokoh masyarakat, lembaga desa, serta perwakilan masyarakat.Musrenbangdes merupakan forum tahunan yang sangat penting, karena menjadi wadah bagi warga desa untuk bersama-sama merumuskan dan menyepakati prioritas pembangunan serta program kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun anggaran 2026. Proses ini menegaskan bahwa pembangunan desa bersifat partisipatif dan menampung aspirasi dari semua pihak.Acara dibuka dengan penuh khidmat. Setelah pembukaan, seluruh peserta berdiri untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Suasana penuh semangat kebangsaan tersebut menjadi pengingat bahwa musyawarah ini tidak hanya untuk kemajuan desa, tetapi juga untuk membangun bangsa dari tingkat paling bawah.Kepala Desa Nogosari menyampaikan sambutannya dengan menekankan pentingnya Musrenbangdes sebagai forum bersama. Ia mengajak seluruh peserta untuk memberikan masukan yang konstruktif agar program-program desa tahun 2026 benar-benar sesuai kebutuhan masyarakat.Bu Atik selaku Plt. Sekcam Pacet dalam sambutannya juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Desa Nogosari yang konsisten menyelenggarakan musyawarah desa secara tertib. Ia menekankan bahwa Musrenbangdes adalah instrumen penting dalam memastikan sinkronisasi pembangunan desa dengan arah kebijakan kecamatan dan kabupaten. Selanjutnya, Bu Novi selaku Plt. Kasi Pembangunan Kecamatan Pacet turut memberikan arahan. Beliau menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur yang merata, sekaligus mendorong pemberdayaan masyarakat agar tidak hanya fokus pada fisik, tetapi juga peningkatan kualitas sumber daya manusia. DOKUMEN MUSRENBANDES.png 1.33 MBAcara dilanjutkan dengan penyampaian rancangan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) tahun 2026. Tim RKP Desa menjelaskan rancangan program yang telah disusun sebelumnya, mencakup berbagai bidang yang meliputi Bidang pemerintahan Desa, Bidang Pembangunan, Bidang Kesejahteraan Masyarakat, Bidang Pembinaan Masyarakat, serta bidang Penanggulangan Bencana.Rancangan tersebut menjadi dasar diskusi untuk mendapatkan masukan lebih luas. Masyarakat diberi ruang untuk menyampaikan aspirasi, kritik, maupun saran, sehingga hasil akhir Musrenbangdes benar-benar mewakili kepentingan seluruh lapisan masyarakat Desa Nogosari. Diskusi berlangsung secara terbuka dan dinamis. Perwakilan RT dan RW menyampaikan berbagai kebutuhan lingkungan mereka, seperti perbaikan jalan Lingkungan, pembangunan saluran irigasi, Jalan Usaha Tani dan lain lain. Kader PKK menyuarakan aspirasi terkait program kesehatan dan pemberdayaan perempuan. Mereka mengusulkan agar kegiatan posyandu lebih diperkuat dan pelatihan keterampilan bagi ibu rumah tangga terus digalakkan.Karang Taruna sebagai organisasi pemuda desa juga turut aktif. Mereka menekankan perlunya pembangunan sarana olahraga dan ruang kreatif bagi generasi muda, agar pemuda desa lebih produktif serta terhindar dari pergaulan negatif. Tokoh masyarakat memberikan pandangan tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan fisik dan non-fisik. Menurut mereka, pembangunan mental dan sosial masyarakat juga harus menjadi prioritas.Badan Permusyawaratan Desa (BPD) menyampaikan peran mereka sebagai mitra strategis pemerintah desa. Mereka menegaskan komitmennya untuk mengawal setiap aspirasi warga agar masuk dalam prioritas RKPDes 2026.Dari pihak luar, hadir pula Ibu Harti selaku Kasi Kesejahteraan Masyarakat yang menyoroti program sosial untuk kelompok rentan, termasuk lansia, anak-anak, dan keluarga miskin. Ia mendorong agar program pemberdayaan ekonomi warga miskin menjadi salah satu fokus utama.Pak Cendra selaku Pendamping Desa (PD) memberikan masukan teknis terkait perencanaan dan tata kelola keuangan. Menurutnya, setiap rencana kegiatan harus realistis dan disesuaikan dengan kemampuan anggaran desa. Sementara itu, Moh. Hasan Asyari dari tim Pendamping Lokal Desa (PLD) menekankan pentingnya dokumentasi dan administrasi Musrenbangdes. Hasil musyawarah harus tercatat dengan baik agar dapat dipertanggungjawabkan dan dijadikan pedoman dalam pelaksanaan program.Diskusi yang berlangsung panjang akhirnya mengerucut pada beberapa prioritas utama pembangunan Desa Nogosari tahun 2026. Prioritas tersebut meliputi pembangunan jalan usaha tani, Irigasi pertanian, peningkatan fasilitas kesehatan desa, penguatan pendidikan, pemberdayaan perempuan, serta peningkatan kapasitas pemuda. Kesepakatan ini kemudian dituangkan dalam berita acara Musrenbangdes. Dokumen tersebut menjadi hasil konkret musyawarah dan akan menjadi acuan resmi dalam penyusunan RKPDes tahun 2026.Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat. Doa ini dipanjatkan sebagai bentuk harapan agar seluruh rencana pembangunan yang telah disepakati dapat berjalan lancar, membawa keberkahan, serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Nogosari.Musrenbangdes kali ini menjadi bukti nyata bahwa pembangunan desa tidak hanya dijalankan oleh pemerintah, tetapi juga merupakan hasil kerja bersama seluruh elemen masyarakat. Dengan partisipasi aktif, Desa Nogosari optimis dapat mewujudkan pembangunan yang adil, merata, dan berkelanjutan.

Rembuk Stunting Desa Nogosari, Komitmen Bersama Wujudkan Generasi Sehat dan Berkualitas
Sep
17
2025 Rabu
Umum

Rembuk Stunting Desa Nogosari, Komitmen Bersama Wujudkan Generasi Sehat dan Berkualitas

Nogosari, 16 September 2025 – Pemerintah Desa Nogosari menggelar kegiatan Rembuk Stunting pada Selasa, 16 September 2025, bertempat di Pendopo Balai Desa Nogosari. Acara ini berlangsung mulai pukul 08.00 hingga 12.00 WIB dan dihadiri berbagai pihak, baik dari unsur desa maupun lintas sektor yang terkait dengan upaya pencegahan serta penanganan stunting. Rembuk stunting ini bertujuan untuk menggalang komitmen bersama seluruh elemen masyarakat dan pemangku kepentingan di tingkat desa. Melalui kegiatan ini, diharapkan lahir kesepakatan rencana aksi konkret dalam menekan angka stunting sekaligus mengoptimalkan potensi lokal demi mewujudkan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, dan berkualitas.Hadir dalam acara ini Kepala Desa beserta Perangkat Desa Nogosari, anggota BPD, tokoh masyarakat, kader PKK, kelas ibu hamil, serta para orang tua balita. Kehadiran mereka menunjukkan betapa pentingnya peran masyarakat dalam mendukung upaya penanganan stunting sejak dari lingkup keluarga. Selain itu, acara juga dihadiri oleh berbagai pihak dari luar desa. Turut hadir Camat Pacet, Ibu Harti selaku Kasi Kesejahteraan Masyarakat mewakili unsur kecamatan, Ibu Eka Sulistyowati, Amd.Gz sebagai ahli gizi dari Puskesmas, Drs. Erwan Dwi Sujantara dari PLKB, Pak Suzaidin dari KUA, Pak Cendra selaku Pendamping Desa (PD), serta Moh. Hasan Asy'ari  selaku Pendamping Lokal Desa (PLD). Kolaborasi lintas sektor ini semakin menegaskan pentingnya sinergi dalam penanganan stunting.Acara diawali dengan sambutan Kepala Desa Nogosari yang menekankan bahwa persoalan stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga berkaitan dengan masa depan generasi bangsa. Beliau menyampaikan komitmen Pemerintah Desa Nogosari untuk terus mendukung program-program pencegahan stunting melalui berbagai kegiatan yang terintegrasi.Bapak Aprianto, S.E,M.M,Kp. Selaku Camat Pacet dalam kesempatan tersebut turut memberikan arahan. Ia menegaskan bahwa rembuk stunting di tingkat desa merupakan instrumen penting dalam memastikan setiap program benar-benar menyentuh lapisan masyarakat terbawah. Menurutnya, penanganan stunting membutuhkan kerja sama semua pihak, bukan hanya pemerintah.Sesi berikutnya diisi dengan paparan dari ahli gizi Puskesmas, Ibu Eka Sulistyowati, Amd.Gz. Beliau menjelaskan pentingnya pemenuhan gizi seimbang bagi ibu hamil, menyusui, dan balita. Asupan gizi yang cukup dan berkualitas menjadi kunci untuk mencegah terjadinya stunting sejak dini. Perwakilan PLKB, Drs. Erwan Dwi Sujantara, menambahkan perspektif dari sisi keluarga berencana. Menurutnya, perencanaan keluarga yang baik akan membantu memastikan anak-anak lahir dalam kondisi sehat dan mendapatkan perhatian yang optimal dari orang tua. Dari Unsur KUA Pacet yang diwakili oleh Pak Suzaidin juga menyampaikan pandangannya. Ia menekankan pentingnya membangun kesadaran keluarga sejak pernikahan untuk memahami peran dan tanggung jawab dalam menciptakan keturunan yang sehat, baik secara fisik maupun spiritual. DOKUMENTASI REMBUK STUNTING DESA NOGOSARI TAHUN 2025.png 1.45 MBSelanjutnya, sesi diskusi digelar dengan melibatkan seluruh peserta. Dalam diskusi ini, masyarakat dan kader desa diajak mengidentifikasi permasalahan yang ada di lingkungan mereka, termasuk faktor penyebab stunting seperti pola asuh, pola makan, sanitasi, serta kurangnya pengetahuan tentang kesehatan. Dari hasil diskusi, muncul berbagai masukan dan gagasan. Beberapa di antaranya adalah perlunya edukasi berkelanjutan bagi ibu hamil dan menyusui, peningkatan kualitas posyandu, serta pendampingan keluarga berisiko stunting secara intensif.Setelah mengidentifikasi masalah, peserta rembuk menyusun rencana aksi yang akan dilakukan. Rencana aksi ini meliputi penyediaan pangan sehat melalui pemanfaatan pekarangan, pemberian edukasi gizi, peningkatan layanan kesehatan desa, serta penguatan peran kader dalam mendampingi keluarga.Tahap berikutnya adalah membangun komitmen bersama. Semua pihak yang hadir menyatakan kesiapannya untuk mendukung penuh program pencegahan dan penanganan stunting di Desa Nogosari. Komitmen ini tidak hanya berupa dukungan program, tetapi juga kesediaan untuk aktif terlibat dalam setiap kegiatan di lapangan. Optimalisasi sumber daya lokal menjadi salah satu poin penting yang dibahas. Desa Nogosari memiliki potensi pertanian dan pangan lokal serta peternakan yang melimpah. Dengan pengelolaan yang baik, potensi ini dapat menjadi penopang utama dalam penyediaan gizi seimbang bagi masyarakat.Integrasi program lintas sektor juga ditekankan. Setiap pihak memiliki peran masing-masing yang saling melengkapi, mulai dari pemerintah desa, PKK, posyandu, hingga lembaga keagamaan. Dengan integrasi yang baik, upaya penanganan stunting dapat berjalan lebih efektif. Selain itu, peningkatan kesadaran masyarakat menjadi fokus utama. Edukasi kepada orang tua balita dan calon orang tua terus digencarkan agar pemahaman tentang gizi, kesehatan, dan pola asuh semakin baik. Kesadaran inilah yang menjadi fondasi pencegahan stunting di tingkat keluarga. Penguatan peran keluarga juga dibahas secara mendalam. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, keluarga harus berperan aktif dalam memastikan anak mendapat gizi yang cukup, pola hidup sehat, dan kasih sayang yang memadai.Kegiatan rembuk stunting ini berlangsung dengan penuh semangat kebersamaan. Peserta aktif memberikan masukan dan mendiskusikan solusi yang paling sesuai dengan kondisi Desa Nogosari. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki kepedulian tinggi terhadap masa depan anak-anak mereka. Di akhir acara, dibuat berita acara yang memuat kesepakatan rencana aksi serta komitmen bersama. Dokumen ini akan menjadi pedoman pelaksanaan program pencegahan dan penanganan stunting di Desa Nogosari ke depan.Kepala Desa Nogosari menutup acara dengan harapan besar. Beliau berharap agar hasil rembuk ini tidak hanya berhenti pada tataran wacana, tetapi benar-benar diwujudkan dalam aksi nyata di lapangan. Dengan demikian, angka stunting di Desa Nogosari dapat terus ditekan dari tahun ke tahun.Rembuk stunting di Desa Nogosari menjadi momentum penting untuk menyatukan langkah seluruh pihak. Dengan sinergi, komitmen, dan kerja sama yang kuat, Desa Nogosari optimis dapat menciptakan generasi penerus yang sehat, cerdas, dan berkualitas untuk masa depan bangsa.

Warga dan Pemerintah Desa Nogosari Kompak Gotong Royong Siapkan Jalan Usaha Tani
Sep
15
2025 Senin
Umum

Warga dan Pemerintah Desa Nogosari Kompak Gotong Royong Siapkan Jalan Usaha Tani

Gotong Royong Warga Dusun Bulakunci untuk Persiapan Pembangunan Jalan Usaha Tani Desa NogosariNogosari, 14 September 2025 – Semangat kebersamaan warga Dusun Bulakunci kembali tercermin melalui kegiatan gotong royong yang dilaksanakan pada Minggu, 14 September 2025. Bertempat di Dusun Bulakunci, ratusan warga bersama perangkat desa, BPD, serta tokoh masyarakat bergotong royong melakukan pembersihan jalur yang akan dibangun menjadi Jalan Usaha Tani (JUT) arah Makam Keramat Mbah Jo.Sejak pagi hari, warga berdatangan dengan membawa berbagai peralatan sederhana seperti cangkul, sabit, dan alat kebersihan lainnya. Lebih dari seratus orang hadir dalam kegiatan ini, menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat untuk mendukung pembangunan desa. Tua muda turut berpartisipasi dengan penuh semangat.Perangkat Desa Nogosari hadir langsung di tengah-tengah warga. Kehadiran mereka menjadi bentuk dukungan nyata sekaligus dorongan moral agar kegiatan gotong royong berjalan lancar. Anggota BPD pun tampak menyatu dengan warga, bekerja sama membersihkan jalur yang nantinya akan menjadi akses penting bagi kegiatan pertanian.Lokasi yang dikerjakan merupakan jalur penghubung menuju areal pertanian dan jurusan Makam Keramat Mbah Jo. Jalan Usaha Tani ini sangat dibutuhkan petani untuk memudahkan mobilisasi hasil panen. Selain itu, akses menuju makam yang memiliki nilai sejarah dan spiritual bagi warga setempat juga akan menjadi lebih baik setelah pembangunan selesai.Sebelum pembangunan fisik dimulai, pembersihan lahan menjadi tahap awal yang penting. Warga dengan kompak menyingkirkan semak belukar, rumput liar, dan material yang menghalangi jalur jalan. Suasana penuh kebersamaan membuat pekerjaan terasa lebih ringan, meskipun medan yang dibersihkan cukup panjang dan memerlukan tenaga ekstra.Kepala Desa Nogosari yang turut hadir menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada seluruh warga yang ikut berpartisipasi. Beliau menegaskan bahwa gotong royong adalah salah satu kekuatan terbesar desa dan menjadi budaya luhur yang harus terus dilestarikan. Menurutnya, pembangunan tidak hanya tentang infrastruktur, tetapi juga bagaimana masyarakat memiliki rasa memiliki terhadap hasil pembangunan tersebut.Tokoh masyarakat Dusun Bulakunci juga hadir memberikan dukungan moral. Mereka menegaskan bahwa kerja bakti seperti ini tidak hanya bermanfaat untuk persiapan pembangunan, tetapi juga mempererat hubungan sosial di antara warga. Suasana akrab terlihat dari banyaknya canda tawa di sela-sela pekerjaan yang melelahkan.Pak Marto selaku kasi Kesejahteraan yang juga membidangai pembangunan merasa bangga melihat warganya hadir dengan semangat tinggi. Ia berharap kekompakan ini tidak berhenti sampai di sini, tetapi terus tumbuh dalam setiap kegiatan sosial maupun pembangunan yang ada di desa. Anggota BPD yang hadir juga menyampaikan bahwa hasil kerja bakti ini adalah bukti nyata partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa yang harus terus dijaga.Gotong royong ini tidak hanya menyiapkan jalur untuk pembangunan JUT, tetapi juga menumbuhkan rasa memiliki yang kuat. Dengan terlibat langsung, masyarakat akan lebih menghargai dan menjaga hasil pembangunan nantinya. Pembangunan jalan usaha tani ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung kesejahteraan warga Nogosari.Selain fungsi pertanian, keberadaan jalan baru juga akan mempermudah akses menuju Makam Keramat Mbah Jo. Sebagai salah satu tempat yang sering dikunjungi warga untuk berziarah maupun kegiatan budaya, akses yang lebih baik akan memberikan kenyamanan bagi masyarakat maupun pengunjung dari luar desa.Semangat gotong royong yang ditunjukkan warga Dusun Bulakunci menjadi teladan berharga bagi seluruh Dusun di Desa Nogosari. Pemerintah Desa Nogosari berharap budaya ini dapat terus terjaga, tidak hanya untuk pembangunan jalan, tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat. Kegiatan ini membuktikan bahwa pembangunan desa tidak hanya ditopang oleh anggaran dan kebijakan, tetapi juga oleh partisipasi aktif masyarakat. Dengan kebersamaan, segala rintangan dapat dilalui, dan tujuan bersama dapat tercapai dengan lebih mudah.Perangkat desa berkomitmen untuk terus melibatkan masyarakat dalam setiap program pembangunan. Kolaborasi antara pemerintah desa, BPD, tokoh masyarakat, dan warga diyakini menjadi kunci sukses pembangunan yang berkelanjutan. Kerja bakti di Dusun Bulakunci menjadi bukti nyata bahwa budaya gotong royong masih hidup dan berkembang di tengah masyarakat. Inilah warisan leluhur yang harus dijaga agar Desa Nogosari semakin maju dan sejahtera.Warga Dusun Bulakunci optimis bahwa pembangunan Jalan Usaha Tani ini akan membawa dampak positif, terutama dalam meningkatkan aksesibilitas hasil pertanian dan memperkuat perekonomian desa. Jalan ini juga akan menjadi salah satu sarana penting dalam mendukung visi desa menuju masyarakat yang makmur dan mandiri.Dengan semangat yang sama, Pemerintah Desa Nogosari mengajak seluruh warga untuk terus menjaga budaya gotong royong. Sebab, gotong royong bukan hanya sebuah tradisi, melainkan juga fondasi utama bagi terciptanya persatuan dan kemajuan bersama. Kegiatan gotong royong di Dusun Bulakunci hari itu meninggalkan kesan mendalam. Lebih dari sekadar kerja bakti, acara ini menjadi simbol persatuan, kepedulian, dan kebersamaan warga Nogosari dalam membangun desa tercinta.

Evaluasi Rancangan Perubahan APBDes (RP-APBDes) Tahun Anggaran 2025 Desa Nogosari
Sep
15
2025 Senin
Umum

Evaluasi Rancangan Perubahan APBDes (RP-APBDes) Tahun Anggaran 2025 Desa Nogosari

Nogosari, 12 September 2025 – Pemerintah Desa Nogosari menghadiri kegiatan Evaluasi Rancangan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (RP-APBDes) Tahun Anggaran 2025 yang diselenggarakan di Ruang Media Center Kecamatan Pacet. Acara ini menjadi salah satu agenda penting dalam siklus pengelolaan keuangan desa.Evaluasi APBDes merupakan langkah strategis untuk memastikan bahwa setiap perubahan dalam perencanaan anggaran desa telah sesuai dengan regulasi yang berlaku serta menjawab kebutuhan masyarakat. Kegiatan ini diikuti oleh Tim 2 Evaluasi Kecamatan Pacet, yang terdiri dari unsur pemerintahan kecamatan, pendamping desa, hingga pendamping lokal desa. Kehadiran mereka memberikan arahan teknis serta masukan yang konstruktif bagi desa. Dari unsur kecamatan, hadir Pak Irvan selaku Kasi Pemerintahan, Bu Ismi selaku Kasi Pembangunan, dan Bu Hari selaku Kasi Kemasyarakatan. Ketiganya berperan penting dalam memberikan panduan sesuai bidang masing-masing. Selain itu, turut hadir Pak Cendra selaku Pendamping Desa (PD) bersama tim Pendamping Lokal Desa (PLD) yang sehari-hari mendampingi desa dalam pengelolaan pembangunan dan keuangan.Dari pihak Desa Nogosari, kegiatan evaluasi dihadiri oleh Kepala Desa bersama seluruh perangkat dan staf desa, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), serta perwakilan tokoh masyarakat. Kehadiran unsur masyarakat ini menegaskan prinsip partisipatif dalam perencanaan desa. Evaluasi dimulai dengan pemaparan dari Pemerintah Desa Nogosari mengenai rencana perubahan APBDes Tahun 2025. Dalam pemaparan ini, disampaikan alasan perubahan, prioritas program baru, serta pergeseran anggaran yang dilakukan.Salah satu fokus perubahan adalah menyesuaikan kembali alokasi anggaran agar lebih relevan dengan kondisi aktual di lapangan, termasuk kebutuhan pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat. Tim Evaluasi Kecamatan memberikan tanggapan secara bergiliran. Pak Irvan menekankan pentingnya aspek administrasi dan kesesuaian regulasi agar dokumen perubahan tidak menimbulkan kendala hukum di kemudian hari.Bu Ismi menyoroti aspek pembangunan fisik, khususnya terkait prioritas program yang harus mengutamakan manfaat langsung bagi masyarakat desa. Bu Harti memberikan perhatian pada bidang kemasyarakatan, termasuk kegiatan pemberdayaan, penguatan kapasitas masyarakat, serta dukungan terhadap kelompok-kelompok sosial yang ada di desa serta pelaksanaan rembuk stunting.Pak Cendra selaku PD menegaskan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam setiap tahapan perencanaan, agar hasil pembangunan tidak hanya tepat sasaran tetapi juga mendapat dukungan penuh dari warga. Sementara itu, tim PLD memberikan catatan teknis mengenai penyusunan dokumen dan laporan agar tertib administrasi dan mudah diverifikasi di tingkat berikutnya.Setelah sesi tanggapan, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi interaktif. Perangkat desa, anggota BPD, dan tokoh masyarakat turut memberikan masukan dan pertanyaan yang langsung ditanggapi oleh tim evaluasi. Diskusi berjalan dengan terbuka dan kondusif. Semua pihak sepakat bahwa perubahan APBDes harus benar-benar didasarkan pada kebutuhan nyata masyarakat serta mengacu pada arah kebijakan pembangunan desa.Kepala Desa Nogosari yaitu bapak Yono, SE dalam kesempatan ini menyampaikan rasa terima kasih kepada tim evaluasi. Menurutnya, kegiatan ini sangat penting untuk memperbaiki rencana kerja desa agar lebih terarah dan sesuai aturan. Beliau juga menegaskan komitmen Pemerintah Desa Nogosari untuk terus meningkatkan tata kelola keuangan desa secara transparan, akuntabel, dan partisipatif.Perwakilan BPD menyampaikan bahwa lembaga mereka siap mendukung hasil evaluasi, sekaligus mengawal jalannya program agar sesuai dengan aspirasi masyarakat. Para tokoh masyarakat yang hadir juga memberikan apresiasi. Mereka berharap, perubahan APBDes ini dapat lebih banyak menyentuh kepentingan warga, khususnya dalam bidang ekonomi dan sosial. Hasil dari kegiatan evaluasi ini kemudian dituangkan dalam berita acara sebagai dasar untuk penyempurnaan dokumen Rancangan Perubahan APBDes sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Desa.Kegiatan evaluasi ditutup dengan doa bersama dan foto bersama seluruh peserta sebagai simbol kebersamaan dalam membangun Desa Nogosari yang lebih baik. Dengan terlaksananya evaluasi ini, Pemerintah Desa Nogosari optimis bahwa pelaksanaan APBDes Tahun 2025 dapat berjalan lebih efektif, efisien, serta membawa manfaat nyata bagi seluruh warga desa.Acara ini juga menjadi bukti bahwa tata kelola pemerintahan desa terus diarahkan menuju profesionalitas dan integritas, sejalan dengan visi Desa Nogosari yang ingin mewujudkan masyarakat adil, makmur, religius, dan sejahtera.

Monitoring dan Evaluasi Pertanggungjawaban Keuangan Desa Nogosari Semester I TA. 2025 Berjalan Lancar
Jul
29
2025 Selasa
Umum

Monitoring dan Evaluasi Pertanggungjawaban Keuangan Desa Nogosari Semester I TA. 2025 Berjalan Lancar

 Nogosari, 29 Juli 2025 – Pemerintah Desa Nogosari telah menyelenggarakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pertanggungjawaban Keuangan Desa Semester I Tahun Anggaran 2025. Kegiatan ini merupakan bentuk pengawasan rutin yang bertujuan untuk menilai sejauh mana pelaksanaan anggaran desa dilaksanakan secara akuntabel, transparan, dan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Tim Evaluasi terdiri dari unsur Pendamping Lokal Desa (PLD), Pendamping Desa (PD), serta tim dari Kecamatan Pacet. Mereka hadir langsung ke Kantor Desa Nogosari untuk menelaah dan memverifikasi berbagai dokumen keuangan, termasuk realisasi anggaran, laporan kegiatan, serta bukti pertanggungjawaban lainnya. Selama proses monitoring berlangsung, Pemerintah Desa Nogosari menunjukkan kesiapan yang optimal. Seluruh dokumen administrasi telah disusun dengan baik, lengkap, dan rapi, sehingga memudahkan tim dalam melakukan pengecekan dan evaluasi. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa perangkat desa memiliki komitmen yang tinggi dalam menjalankan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik. Hasil monitoring menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan dan penyerapan anggaran di Desa Nogosari pada Semester I TA 2025 telah berjalan sesuai rencana dan peraturan. Tidak ditemukan adanya kendala teknis maupun administrasi yang berarti. Proses pengadaan barang, pelaksanaan program, serta pelaporan keuangan dinyatakan memenuhi standar kelayakan dan akuntabilitas. Kegiatan ini juga menjadi momen refleksi dan evaluasi bagi Pemerintah Desa Nogosari. Melalui diskusi dan masukan yang diberikan oleh tim kecamatan dan pendamping, beberapa catatan perbaikan teknis turut menjadi bahan pertimbangan untuk pengelolaan keuangan semester berikutnya agar lebih tertib dan efisien. Selain aspek administratif, tim evaluasi juga meninjau secara umum kondisi pelaksanaan pembangunan fisik dan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang telah dilaksanakan pada semester berjalan. Secara umum, pelaksanaan program-program desa dinilai tepat sasaran dan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. Kepala Desa Nogosari dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim evaluasi atas arahan, pendampingan, dan masukan yang telah diberikan. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sebagai bentuk pengawasan, melainkan sebagai upaya bersama untuk memperkuat tata kelola keuangan desa yang berintegritas. Pemerintah Desa Nogosari berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan dan inovasi dalam pengelolaan anggaran. Dengan semangat kolaboratif antara pemerintah desa, pendamping, tim kecamatan, serta partisipasi aktif masyarakat, Desa Nogosari optimis dapat mencapai tujuan pembangunan desa yang adil, makmur, religius, dan sejahtera sebagaimana tertuang dalam visi desa. Selain sebagai bentuk evaluasi rutin, kegiatan Monev ini juga menjadi sarana edukasi bagi seluruh perangkat desa. Dengan adanya dialog langsung bersama tim dari kecamatan dan para pendamping, perangkat desa dapat memperoleh pemahaman lebih mendalam tentang tata cara penyusunan laporan pertanggungjawaban yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tim dari Kecamatan Pacet juga memberikan beberapa rekomendasi penting untuk memperkuat sistem dokumentasi dan pelaporan keuangan di masa mendatang. peningkatan kapasitas aparatur desa melalui pelatihan, serta penyempurnaan prosedur administrasi yang mendukung efisiensi dan akurasi pelaporan.  Dalam kesempatan ini, Pendamping Lokal Desa (PLD) dan Pendamping Desa (PD) juga memberikan apresiasi atas kerja keras Pemerintah Desa Nogosari dalam menyiapkan dokumen dengan lengkap dan transparan. Menurut mereka, kesiapan yang ditunjukkan oleh desa ini patut menjadi contoh positif bagi desa-desa lain di wilayah Kecamatan Pacet. Kegiatan Monev juga dimanfaatkan sebagai forum komunikasi terbuka antara tim evaluator dan Pemerintah Desa. Berbagai pertanyaan dan klarifikasi dapat disampaikan secara langsung, sehingga terjadi pemahaman yang sama terkait penggunaan anggaran, prioritas pembangunan, dan strategi penguatan kapasitas desa ke depan. Tak hanya fokus pada aspek pelaporan keuangan, kegiatan monitoring ini juga turut memperhatikan partisipasi masyarakat dalam setiap proses pembangunan desa. Keaktifan masyarakat dalam musyawarah desa, pengawasan pelaksanaan kegiatan, hingga keterlibatan dalam program pemberdayaan menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan yang dinilai positif oleh tim evaluasi. Kegiatan Monev ini ditutup dengan penandatanganan berita acara sebagai bukti bahwa proses monitoring telah dilaksanakan. Harapannya, kegiatan ini menjadi bagian dari budaya kerja profesional di lingkungan desa yang terus berkelanjutan dari waktu ke waktu.